Corporate
Kado Istimewa 50 Tahun Yamaha dari Talenta Super Muda Spies
28 June 2011

ASSEN - Hujan yang membasahi kota Amsterdam, Belanda pada Jumat, (24/6) seperti memberi ucapan selamat datang atau Welkom dalam bahasa Belanda kepada tim Yamaha Indonesia yang berkunjung ke Belanda untuk menjadi saksi perayaan ke 50 tahun Yamaha di Kejuaraan Grand Prix Balap Motor Dunia. Dari Amsterdam, tim Yamaha Indonesia beserta rombongan menuju Assen keesokan harinya Sabtu (25/6). Langit mendung dan gerimis menemani sehari penuh di sirkuit. Cuaca yang kurang bersahabat itu tidak menghalangi para pecinta MotoGP yang sejak pagi di hari balapan memadati sirkuit Assen. Atmosfer berbeda dirasakan di seri Belanda ini karena diselubungi perayaan 50 tahun Yamaha berkiprah di Kejuaraan Grand Prix Balap Motor Dunia. Warna sejarah Yamaha yaitu merah dan putih menjadi tema selebrasi ini. Terlihat pada motor dan kostum Jorge Lorenzo dan Ben Spies, termasuk kru tim Yamaha Factory Racing. Motor-motor sejarah tempo dulu Yamaha tampak berderet di halaman belakang paddock tim pabrikan "Garpu Tala". Legenda Yamaha yang menorehkan prestasi gemilang dalam sejarah balapan Yamaha seperti Giacomo Agostino, Phil Read dan lainnya turut hadir di Assen. Agostino didaulat untuk mengendarai motor balap legendaris Yamaha di lintasan. Sesi khusus itu diberikan buat Yamaha sebelum balapan dimulai. Mary Spies, ibu Ben Spies yang selalu mendampingi di sirkuit, terlihat sangat bahagia saat puteranya naik podium tertinggi. Ayahnya, Henry Spies, dalam account Facebook-nya mendapatkan banyak ucapan selamat dari keluarga dan sahabat atas kemenangan pertama Ben di MotoGP. Henry menuliskan "a day to remember for sure". Managing Director tim Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis, menyebutkan kemenangan Ben Spies sangat spesial. "Tepat di perayaan 50 tahun Yamaha di Grand Prix balapan, Yamaha mendapatkan kado istimewa dengan kemenangan Ben. Dia semakin memperlihatkan talenta dan potensinya dalam tim super muda kami (bersama Jorge Lorenzo)," ucap Jarvis kepada Indra Dwi Sunda, PR Corporation & Communication Head Yamaha Indonesia, yang hadir langsung di Assen. Dari balik layar sukses Yamaha, pria yang bisa dibilang sudah melegenda juga yaitu Masao Furusawa, juga hadir di Assen. Furusawa tampak bersama istri tercintanya, Mayumi yang memakai kimono, berkumpul bersama tim Yamaha. Tahun ini pria Jepang itu memutuskan pensiun dari menjadi orang nomor satu di Yamaha MotoGP. Namun dia tetap membantu Yamaha sebagai penasehat. Furusawa melegenda berkat suksesnya menorehkan era emas bagi Yamaha bersama Valentino Rossi dan Jeremy Burgess. Sebagai penasehat, pria berusia 60 tahun itu tak lagi mengelilingi dunia sesuai kalender MotoGP kecuali di seri Jepang. Namun dia datang ke Assen khusus buat selebrasi setengah abad ini. ”Sebelum pensiun, Presiden Yamaha Motor meminta saya memperpanjang pekerjaan saya. Tapi saya mengatakan tidak. Ada banyak hal lain selain MotoGP yang saya kerjakan. Tahun ini saya menyaksikan MotoGP sebagai fans saja,” sebut Furusawa yang terakhir menjabat sebagai Executive Officer Engineering Section Motorcycle Business Operation Yamaha Motor. Furusawa sebelumnya menilai tidak hanya potensi, tapi yang menjadi kunci sukses Ben Spies karena juara dunia Superbike 2009 itu selalu mempelajari MotoGP lebih dari Superbike. Menurut Furusawa inilah poin penting Spies untuk beradaptasi dengan MotoGP dan terbukti dengan kemenangan di Assen.
Photo Terkait
For download Hi-Res image click
Here