Corporate
Eco Indicator All New Soul GT, Berkendara Lebih Hemat Bahan Bakar
06 March 2015
YOGYAKARTA -
Tour de Soul “125 Moments to Go” dengan
All New Soul GT “Maju dan Menggebrak” dengan rute Jawa hingga Bali selama 8 hari, telah sampai di hari ketiga pada Senin 6 Maret 2015. Touring ini menelusuri utara Jawa (Semarang – Tuban) dan selatan Jawa (Purwokerto – Yogyakarta).
Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari media, blogger, Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) dan komunitas. Mereka telah merasakan dan membuktikan tenaga lebih besar
All New Soul GT dengan kapasitas mesin 125 cc. Tenaga maksimumnya 7 kW/8.000 rpm dan torsi maksimum 9,6 Nm/5.500 rpm. Serta bangga menelusuri tanah Jawa dengan desain gagah
All New Soul GT yang maskulin dan elegan.
”Dalam perjalanan menempuh jarak total jalur utara 1.200 km dan jalur selatan 1.500 km, All New Soul GT memperlihatkan kualitas berkendara lebih hemat bahan bakar. Selain karena disempurnakan teknologi Blue Core yang sudah irit, fitur Eco Indicator membuat motor matik anyar Yamaha Indonesia ini makin hemat bahan bakar,” jelas Mohammad Masykur, Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Eco Indicator terdapat pada sisi kanan speedometer yang didesain informatif dan mudah terlihat, ada tulisan ECO untuk memperjelas. Eco Indicator berfungsi memberitahu pengendara ketika melaju pada kondisi performa mesin yang paling optimal, sehingga bahan bakar dapat dihemat hingga 60%.
Fungsi ini membuat pengendara baru motor pun dapat berkendara irit eco riding. Pengendara diinformasikan tentang kondisi Eco Indicator sedang On atau nyala yaitu saat membuka putaran gas perlahan, berada di kecepatan 20 – 60 km/jam, keepatan stabil dan konstan. Mudahnya mengetahui kondisi berkendara yang irit bahan bakar ini, membuat pengendara semakin nyaman dan pastinya kian yakin memilih
All New Soul GT.
Ziarah Makam Walisongo dan Wisata Kuliner Gudeg Yogya
Hari ketiga Tour de Soul dengan
All New Soul GT ini menjadi perjalanan bernilai historis dan islami bagi setiap peserta. Tempat-tempat bernafaskan Islam saling terkait cerita sejarahnya.
Rombogan jalur utara singgah di Masjid Agung Demak, Jawa Tengah yang dipercaya sebagai tempat berkumpulnya Walisongo. Raden Patah dari Kasultanan Demak bersama Walisongo mendirikan masjid karismatik itu yang selesai dibangun pada tahun 1479. Tak hanya itu, peserta juga berziarah ke Makam Walisongo (wali sembilan) yang merupakan penyebar agama Islam di tanah Jawa di abad 14. Mereka mengunjungi Makam Sunan Kalijogo dan Makam Sunan Bonang di Tuban. Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila (putri Adipati Tuban yaitu Arya Reja). Sedangkan Sunan Kalijaga adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga juga putra pejabat penting Adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi makam R.A Kartini, pahlawan nasional Indonesia untuk emansipasi wanita. Beliau lahir di Jepara dan dimakamkan di Desa Bulu, Kota Rembang.
Di jalur selatan Jawa (Purwokerto – Yogya), beberapa tempat wisata bersejarah yang dilewati adalah Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirma dan Keraton Yogya. Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman terletak di pintu masuk kota Purwokerto dari arah barat. Monumen ini berisikan foto-foto Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam merebut kembali Yogyakarta sebagai ibukota Indonesia dari kolonial Belanda dan patung Jenderal Soedirman duduk di atas punggung kuda dari perunggu. Sedangkan Keraton Yogya adalah istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai tempat tinggal sultan serta rumah tangga istananya dan museum.
Peserta
Tour de Soul pun tidak lupa berkunjung ke tempat
wisata kuliner khas Jogja yang sangat terkenal yakni Gudeg Yu Djum Mbarek.